October 2016

Monday, 31 October 2016

Efektifitas Kepemimpinan Dalam Mengelola Kerukunan Hidup Bersama


Dewasa ini berbagai polemik kehidupan semakin sering kita jumpai di negeri tercinta ini. Berawal dari aktor televisi dengan kasus obat-obat terlarang, kemudian seorang kanjeng dengan kemampuan ghoib nya, selanjutnya keramaian dalam pemilihan pilkada di suatu daerah dengan pertarungan yang membawa unsur SARA, hingga seorang tokoh motivator yang berbakti pada negara menjadi tersangka. Hal-hal tersebut mulai memancing perhatian pihak-pihak yang sebelumnya hanya acuh tak acuh. Apakah yang sedang terjadi di negara ini??

Salah satu yang sangat mencuri perhatian khalayak ramai adalah mengenai pemilihan kepala daerah di salah satu kota besar di Indonesia. Permasalahan terjadi ketika salah satu calon kepala daerah menanggapi persoalan SARA yang menghujam dirinya. Alhasil, komentar atau tanggapannya berujung pada pelecehan dan tersinggungnya pihak-pihak terkait. Indonesia yang terkenal dengan keberagaman ini mulai memunculkan konflik-konflik dengan dasar perbedaan. Padahal, negara ini ada dengan perbedaan-perbedaan yang menjadi satu.

Perbedaan dalam masyarakat memang hal sensitif yang dapat memunculkan konflik. Beberapa konflik tersebut dapat kita lihat di negera ini. Mulai dari konflik antar suku, antar agama, sesama agama tapi antar aliran, bahkan sesama aliran tapi beda pendapat. Inilah permasalahan yang sebenarnya perlu diselesaikan. Agama manapun tentu menyeru umatnya untuk hidup berdampingan, tetap berada dalam kedamaian dan kerukunan. Maka, jika konflik masih terjadi, kesimpulannya adalah sumber permasalahan berasal dari intoleran dalam diri masyarakat itu sendiri. Lalu bagaimana menyelesaikan masalah ini?

Dalam buku karya Usman Wijaya yang berjudul "Membangun Harmoni & Damai dalam Keberagaman dan Kemajemukan" menyebutkan faktor yang sangat penting dan menentukan dalam proses pengelolaan kerukunan hidup bersama adalah faktor efektifitas kepemimpinan. Efektif tidaknya kepemimpinan merupakan cerminan untuk menyatakan hadir-tidaknya negara dalam memastikan terjaga dan terpeliharanya kerukunan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Terdapat 3 kajian penting yang diutarakan oleh Usman Wijaya dalam efektifitas kepemimpinan, sebagimana berikut:

Pertama, Kepemimpinan sistem dan kepemimpinan oleh orang-orang pilihan dalam lapisan kepemimpinan demokratis. Indonesia pasca reformasi memerlukan konsolidasi sistemik dan sekaligus memberi tempat kepada para pemimpin yang dapat diharapkan memperbaiki keadaan.

Kedua, Indonesia butuh pemimpin, bukan pejabat. Pemimpin yang bertindak sebagai guru bangsa dan pemimpin yang melayani, bukan self-serving, pemimpin yang problem solving oriented, bukan yang menghindar dari masalah, apalagi pemimpin yang membuat masalah (problem maker). Maka dari itu, kita harus memilih pemimpin yang men gerti masalah bangsa dan negara, memahami sistem bernegara, mampu melakukan pembenahan, penataan, dan perbaikan sistem agar menjadi lebih baik, sanggup memastikan bahwa sistem itu efektif berjalan dan ditegakkan sebagaimana mestinya, dan sanggup menjadi contoh dan teladan untuk hidup dalam sistem tersebut.

Ketiga, Perlunya pendidikan kepemimpinan yang berorientasi problem solving di semua lapisan masyarakat, agar di semua lapisan masyarakat terbentuk sistem dan budaya kepemimpinan yang efektif. Belajarlah dari kasus-kasus bencana di tanah air. Banyak korban duduk-duduk menanti uluran bantuan dari atas. Atasan juga duduk menunggu perintah dan petunjuk dari atasannya lagi, dan begitulah seterusnya sampai semua orang menuntut pemimpin tertinggi untuk turun tangan. Akibatnya semua urusan dilimpahkan tanggungjawabnya kepada pemimpin tertinggi. Karena itulah, pemimpin tertinggi memang turun tangan, tetapi turun tangan sekedar untuk menunjukkan kepada dunia bahwa ia turun tangan dan menyelesaikan masalahnya dilapangan.



Sunday, 30 October 2016

”TUA-TUA KELADI”



                Satu, dua
                Tiga & empat adalah pilihan
                Itulah hak pejantan
                Tertulis rapi
                Indah pada lampiran suci

Huruf demi huruf
Kalam demi kalam
Tercipta untuk kita
Sebagai pedamping di surga

                Perawan, janda
                Salah satu diantaranya
                Ataupun kedua-duanya
                Menjadi keistimewaan seorang pria

Tidak ada yang salah
Karena cinta itu indah
Wanita harus pasrah
Di tengah-tengah Qona’ah

                Because, This is Love
                               This is Life
                And         This is not Thief


Penulis: MUHAMAD JAMALUDDIN (EKONOMI SYARIAH 2016)

Thursday, 27 October 2016

Rintik Harapan


Aku termenung memandang langit bergemuruh
Tersenyum tipis sedekit menepis
Ku rasakan tetes air menyentuh kulitku
Dingin merasuk ke jiwa
Tak kusadari pakaianku basah karenanya

Aku terdiam memandang langit menangis
Kakiku tak dapat ku gerakkan
Lutut mencium bumi tak berdiri
Terjatuh, kemudian mengalir layaknya air hujan

Ribuan harapan dia ulurkan padaku
Menepis rindu kemudian pergi
Aku sia siakan rasa pada tempat yang tak seharusnya
Ku beri cinta pada hati yang salah
Biarkan ia mengalir bersama hujan dalam sukma gemuruh rasa

by: S.K (Psi 2015)

Monday, 24 October 2016

Teringat Kekasih



Apakah karena teringat kekasih yang berada di daerah Dzis Salam.
Lantas kau cucurkan air mata yang penuh darah?
Ataukah karena angin yang berhembus dari arah Kadzimah?
Ataukah karena teringat kilat dalam gelap malam lembah Idzam?

Kalau tidak, kenapa kedua matamu tetap mengalir yang mestinya kau mampu menahannya.
Dan kenapa hatimu tetap gundah padahal kau mampu menentramkannya.
Adakah seorang yang kasmaran menyangka bisa menyembunyikan cintanya?
Sedangkan air matanya masih bercucuran dan hatinya masih terbakar api cinta?

Friday, 21 October 2016

MULUTMU ADALAH SENJATA BAGIMU


Allah menciptakan anggota tubuh kita sesuai fungsinya masing-masing. Seperti Mata untuk melihat ciptaan-Nya, Telinga untuk mendengarkan lantunan ayat-ayat suci, dan Mulut untuk berkata yang baik.

Sebagaimana  Al-Bukhari dalam kitab Shahihnya no. 6475 dan Muslim dalam kitab Shahihnya no. 74 meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda.

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam”

Karena Allah paling membenci dan tidak akan memaafkan hambanya yang menyalah gunakan ciptaan-Nya untuk menyakiti sesama hamba-Nya.

"Hablum minnan Nass, waa Hablum minnallah."

"Maka Beristighfarlah"

Penulis : MUHAMAD JAMALUDDIN (Ekonomi Syariah 2016)

Wednesday, 19 October 2016

Bertahan


Termenung dalam barisan rindu
Tersenyum pada dedaunan yang berbaris di seberang jendela pagi
Sekejap melambai ke arah ku
Berusaha terlatih dalam sesaknya nafas
Terengah, menghirup zat-zat kimia
Menggerogoti jiwa nan lemah
Lunglai, kemudian merangkak
Berharap
Bertahan dalam kerinduan segar kehidupan
Berharap pelangi warna warni hidup
Helaian rambut melambai
Pergi perlahan meninggalkan mahkota
Tersenyum, butiran rindu menghunus patri
Sesak, diam tak bersua
Menanti senyawa kembali pada raga
Berharap senyawa meninggalkanku
Untuk selamanya

by: S.K (Psi 2015)

Sunday, 16 October 2016

INDONESIA BANGKIT BERSAMA MAHASISWA


"Diam, Bergerak dan Mematikan"
Itulah Mahasiswa
Insan yang penuh Jiwa dan Raga, berkorban dengan penuh suka cita, demi kebaikan agama, nusa dan bangsa.
Karena berasaskan sumpah pemuda, yang bangkit ketika mendengar sumpah palapa dari aktor bangsa indonesia "Gajah Mada" itulah namanya yang menggelorakan bumi Nusantara dengan sekali kata dan sekali jangka untuk mendongkrak semangat juang dalam menyatukan Indonesia tercinta kita.

Gagah, Beerani & Tegas
Jujur, Beriman & Lugas
Setia, Adil & Tangkas

Indonesia butuh mahasiswa berjiwa "Gajah Mada" agar bisa bangkit dari dari Kolonialisme, Imperialisme & Criminalisme.


#Bangkitlah_Indonesia

Penulis : MUHAMAD JAMALUDDIN (Ekonomi Syariah 2016)

Saturday, 15 October 2016

Apa Tujuanmu?


Selamat malam, selamat siang, selamat pagi  ^_^ para pembaca blogger setia Ikamasda. ah iya selamat sore juga.

Awan mendung kembali menggumpal pada titik jenuh yang hampir tumpah pada bumi yang mulai kering.
Mengenai hari ini apa saja yang sudah kalian lakukan ?
Sudahkan kalian berbuat baik hari ini?
Sudah tepatkah apa yang kalian lakukan hari ini?
Sudah benarkan keputusan-keputusan yang telah kalian ambil hari ini?
Sudahkah kalian menyapa Tuhanmu hari ini?
Sudahkah kalian bersyukur hari ini?

Hai kamu yang mengaku sebagai mahasiswa sudah tahukah kamu apa tujuanmu disini? Sudah seberapa jauhkah usahamu dalam mencapai tujuanmu?. Empat tahun bukanlah waktu yang singkat, sudah benarkah pilihanmu. Jika kamu belum tahu apa tujuanmu disini lalu apa yang ingin kamu tunjukkan dari dirimu? Sedang dirimu berdiri untuk mendapatkan sebuah pengakuan.  Lalu waktu empat tahun kamu sia-siakan begitu saja, bukan hanya waktu yang kamu buang, namun peluh keringat yang setiap hari menetes untuk menghidupimu? Tak ingatkah dirimu pada sosok yang selalu mengharapkan kehadiranmu dengan mahkota yang benar-benar layak kamu pakai? 

Kamu mengaku sebagai generasi penerus bangsa yang mengharapkan sebuah perubahan besar dalam Negerimu, tapi apa yang sudah kamu lakukan untuk bangsamu ini? Ah kamu yang berpikir “sudahlah ikuti saja arusnya seperti hembusan angin dan biarkan mengalir seperti air”. Heyyy!!! coba kamu pikir akhir dari air yang kamu inginkan itu dimana? Muara air apa yang kamu inginkan? Bisa saja jika kamu terlalu mengikuti arusmu kamu akan berakhir di air selokan atau air comberan, untuk mencapai tujuanmu kamu harus berusaha bukan hanya berpasrah diri, untuk mencapai samudera yang begitu luasnya tidak dengan mudah kamu dapatkan begitu saja, ada perjuangan disana, ada nahkoda yang handal disana agar mampu melewati arus kecil hingga gelombang besar yang mampu mengolengkan perahumu.

Karena kita bertanggung jawab untuk memajukan Bangsa dan Negeri ini, maka Kembalilah !
Kembalilah pada jalan yang kamu inginkan!
Temukan tujuanmu, buatlah rancangan masa depan yang kamu mimpikan!!
Manfaatkan waktumu dengan sebaik-baiknya kemudian jemputlah mimpimu karena kamu benar-benar layak mendapatkannya. Bangkitlah, berdirilah, melangkahlah, berlarilah, jemputlah mimpi kecilmu untuk membangun Negerimu!!. 

Hidup ini adalah proses, jangan pernah menyerah, jalani hidupmu sampai akhir agar kamu tahu bagaimana kehidupan akan memberimu!!

Jangan pernah berpikir untuk merubah orang lain, tapi rubahlah dirimu sendiri agar menjadi pribadi yang lebih baik. Jangan pernah bermimpi dengan perubahan tapi rubahlah dirimu agar mimpi menjemputmu!

Jangan hanya berangan namun lakukan hal kecil yang kamu mampu!   
Tidak ada alasan untuk tidak berkembang, berdirilah, bangkitlah, genggamlah dunia, wujudkan mimpimu dan peluklah akhiratmu!
 
Berhati-hatilah Anda dengan pikiran Anda karena pikiran Anda menentukan perkataan Anda, berhati-hatilah Anda dengan perkataan Anda karena perkataan Anda menentukan perilaku Anda, berhati-hatilah dengan perilaku Anda karena perilaku Anda menentukan karakter Anda, berhati-hatilah dengan karakter Anda karena karakter Anda menentukan nasib Anda.

by: Sayyidah Khalifah (Psikologi 2015)

Thursday, 13 October 2016

FAKTA ATAU DUSTA????


"Cinta berawal dari kesamaan dan akan kekal dengan perbedaan"

Petuah kata Raja Sulaiman itulah hal yang bisa aku curahkan, kenapa semua itu berubah seketika????.. Hanya karena foto? suatu hal kejadian?? semua itu engkau masukan dalam hati.?. Maafkan aku!! karena semua itu hanya salah paham, engkau berhak cemburu atas ini, tapi maafkan aku juga atas semua ini. aku dan dia tak ada apa-apa, kita hanya sebagai teman. dan selagi maafkan aku jika semua ini memang mengganjal dihatimu.


Tapiiii...................................

semua itu berubah malam ini (13-10-2016) pukul 22.00 WIB, ketenangan ku dapat dalam malam ini. Malam yang bahagia dan seru kami lalui bersama mereka, dengan penuh fakta tanpa sebuah kebohongan diantara kita. aku tahu keaslian mu dan semua ini. 

FAKTA ATAU DUSTA??????????????????????????????

 

Penulis: MUHAMAD JAMALUDDIN (EKONOMI SYARIAH 2016)

Lantas Apa Bedanya?



Belajar adalah sebuah proses yang dilakukan oleh kaum terpelajar, salah satunya adalah Mahasiswa. Seperti yang kita ketahui bahwa Mahasiswa adalah pelajar dengan kedudukan tertinggi. Dia menyandang nama Maha, yang artinya dia dituntut menjadi agent of change, orang yang akan membawa perubahan masa kini dan yang akan datang.

Mahasiswa mempunyai markas besar yang bernama Kampus. Tempat yang tentunya akan ditemukan berbagai macam model Mahasiswa. Disini bukan tempatnya membandingkan rupa dan sebagainya. Tapi, yang membedakan adalah perilaku yang tampak. Ada Mahasiswa yang berpengaruh di lingkungannya, misal pengurus organisasi intra maupun ekstra. Ada yang sering muncul di depan dengan kelihaian retorikanya. Ada Mahasiswa yang sangat pandai di bidang akademis. Bahkan ada Mahasiswa yang tidak diketahui keberadaanya. Entah kemana dan dari mana dia berasal.

Tapi, ada fenomena yang terjadi di kehidupan Mahasiswa-mahasiswa tersebut. Ada Mahasiswa yang berpengaruh di lingkungannya tidak melakukan hal yang membawa manfaat kepada Mahasiswa lain yang ada dibawahnya. Mereka seakan tak mengetahui apa peran mereka sebagai wakil dari yang lain. Seakan-akan hanya numpang sederet nama di deretan kasta tertinggi. Namun, mereka tak melakukan apa-apa. Lantas apa bedanya dengan Mahasiswa yang tidak diketahui keberadaannya?

Ada Mahasiswa populer yang sering terlihat di garda depan dengan kelihaian retorikanya, tapi setiap kalimat yang keluar dari mulutnya hanya omong kosong belaka. Kosong tak bermakna. Ajakan yang tidak pernah dilakukan. Kalimat tanpa arah dan tujuan yang jelas. Lantas apa bedanya dengan Mahasiswa yang tidak diketahui keberadaannya?

Ada pula Mahasiswa yang pandai di bidang akademis. Semua nilai hampir sempurna. Tapi apa gunanya jika dia tidak memanfaatkan ilmunya untuk mencerdaskan teman seperjuangannya? Apa gunanya dia menyimpan erat ilmu dan tidak membagikannya dengan Mahasiswa yang juga membutuhkannya? Lantas apa bedanya dengan Mahasiswa yang tidak diketahui keberadaannya?

Bagaimana dengan Mahasiswa yang tidak diketahui keberadaannya, namun sebenarnya dia telah melakukan banyak hal untuk temannya, keluarganya, dan masyarakat? Lantas apa bedanya? Kepopuleran bukanlah patokan untuk menilai seorang Mahasiswa, tapi manfaat apa yang bisa dia berikan kepada orang lain sebagai penerus bangsa yang akan membawa perubahan.

Tulisan ini tidak hanya sebuah kritikan, tapi ini adalah batas agar Mahasiswa tidak melenceng dari jalan yang benar.  Ketika Mahasiswa belum bisa melakukan hal yang besar, maka lakukanlah hal yang sesuai dengan peran masing-masing Mahasiswa. Buatlah diri ini (Mahasiswa) menjadi orang yang bermanfaat untuk sesama.

Wednesday, 12 October 2016

Proses atau Hasil


Lelah...?
Bosan...?
Kesal...?
Berapa lama waktumu menjalani semua proses..
Proses perkuliahanmu? Proses keseharianmu? Menuntut ilmu? Atau mencari jati diri?

Untuk apa kau pergunakan waktumu?
Tidak sekali dua kali bukan kau merasa terjatuh, bahkan mungkin karena terlalu seringnya kau terjatuh, kau tak pernah menyadari dimana dikau sekarang berada...
Setiap hari, setiap detik, bahkan setiap waktu kau menjalani semua proses dalam cerita kehidupanmu.
Cerita menjadi seorang santriwan santriwati atau Mahasiswa Mahasiswi, tak sedikit luka serta air mata mengiringi...

Masih nyata terngiang dalam ingatan, ketika menjalani proses masa santri. Bangun di pagi buta dan berlarian berdesakan mendapat antrian mandi paling terdepan. Hingga terlelap menjelang dini hari disaat mereka yang diluar sana telah terlelap lebih dahulu.
Namun, tidak ada yang sia-sia dalam proses.
Bertahun-tahun di penjara suci akhirnya berakhir. Semua masa itu akan tetap terkenang dalam ingatan, bahkan terpendam dalam alam bawah sadar.
Hingga kini proses menjadi mahasiswa ataupun Mahasantri.

Kesibukan seperti apa yang menemanimu?
Banyaknya organisasi? Banyaknya masalah? Banyaknya tugas? Makalah? Atau.....
Hingga yang ada hanyalah rintihan keluhan.
Apakah cukup sampai disini, apakah kamu akan memilih kisahmu berakhir saat ini juga, di tempat ini?
Lantas, mana negeri impianmu... mana kisah impianmu... mana cerita impianmu...

Hanya kau biarkan musnah begitu saja, dengan percuma.
Jangan biarkan kata percuma hadir dalam kehidupanmu, ceritamu tidak berakhir disini... puaskah dikau jika harus bemula di kota Lamongan dan berakhir di kota Pahlawan ini...
Kota mana.. negara manakah yang ingin menjadi pijakan kakimu.

Kisah seperti apa yang kau dambakan, dimana kamu ingin berakhir dan seragam apa yang kau dambakan...
Berseragam serba putih? Atau coklat ?atau ber jas dan berdasi?
Tentukan! Dan Dapatkan..
Raih apa yg ingin kamu raih,
Genggam apa yang ingin kamu genggam
Hidupmu, masa depanmu..
Buatlah kisahmu berakhir dengan indah.
Dan tetap yakini bahwasanya tidak akan ada hasil yang mengkhianati suatu proses.
Sepahit apapun itu...

Monday, 10 October 2016

My self (Muhamad Jamaluddin)


DESCRIPTION OF WORK EXPERIENCE AND ORGANIZATION Work experience Crew Meatballs Tengkleng Mas Bambang branch Tuban (Enterprises of Magistra Utama) I was a youth village in the town of Tuban and migrated to a boarding school in Lamongan, namely Pondok Pesantren Sunan degrees (Paciran - Lamongan). After I graduated from there, I went home to my village and try to find a job through some pamphlets and social media (Facebook, etc.) to find information about a second job in order to fill my free time, because the father was sick (stroke) and wait for information about reception at a state university. And finally I got a job at Tengkleng Bakso Mas Bambang branch Tuban, I was there as a crew kitchen with working shifts. There's a total of six crew, 2 cooker (leader), two cashiers and two crew kitchen with a system of teamwork. The first shift at 08.00 am - 15.00 pm, while the second shift at 14:00 pm - 22:00 pm. Work on the first Shift the kitchen crew had to go to the market for grocery shopping - kitchen ingredients that have been depleted, and cooker to prepare all preparations such as stoves, heat water, make gravy, etc. While the cashier in charge of preparing bowls, cups, spoons, paper towels, sauce and ketchup on the table. After preparation is complete, meatballs open at 10:00 am. If there is a customer order, the cashier will tell cooker and kitchen crew on order. Kitchen crew will make drinks ordered customers with fast, precise and clean. Likewise cooker will try to prepare a menu ordered in a timely manner, because we are bound by the SOP. If the time of a shift change, we must ensure all our work sorted out. Starting from wash all the bowls, cups and spoons. As well as making sure no rubbish is left behind, then we can say goodbye to the manager to go home and get gas money. The second shift was running as usual, until the time show at 22:00 pm. We begin closing by washing all equipment and put the appropriate place each - each. After that we are also required to ensure all areas clean of trash, and we can go home to take gas money (Rp. 10,000 / shift) deposited to the cashier. The salary given to the cashier and the kitchen crew Rp. 900,000 + overtime pay, while the cooker / leader will get an extra commission of Rp. 50,000 / month. After a few months working in meatballs, one of the leaders wanted to resign, because his family was preparing for illegitimate purposes. I was appointed as a leader and seek a new kitchen crew, although only one month I became cooker / leader it has been a new experience in the workplace. Because I also have permission to resign to lecture at the State Islamic University Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Distributor (sales) chips Intestine Waisha Sidoarjo Curiosity college while working appear after PKKMB UINSA 2016, because there the Dean of the Faculty of Economics and Business Islam (pack Muzakki) presented some type of student, namely one student cabbage (business college), and also because of the economic condition of parents father was ill (stroke ) as well as the mother who sells accessories (brooches homemade) sold Rp. 2000 - / brooch. From here I started looking for a job which if not confiscate my time in studying in UINSA, after looking at some of the social media I finally found a member of the army, which also produces chips intestine during this year. And to extend the reach kripiknya pack Ghoni (familiar greeting), contact number that I have sent via email. Mr. Ghoni explain all systems work by marketing the chips in a stall - stall with nitip system in advance, with one joint and several chips gut as many as 25 packets, which dropped off stall at a price of Rp. 800, -. And I got a salary of Rp. 300,000 / month, a commission of 10% of each deposit and money on gasoline Rp. 20,000 one-way. And this business goes up now, Alhamdulillah not take time to learn at the university from INTENSIVE LANGUAGE until ma'had, because the working hours can be done 18:00 pm - 21:00 pm. Organizational experience Tuban MTSN student council president (2011 - 2012) I became a member of the student council MTSN Tuban, since the year 2010 - 2011 (grade 10). After being recommended by the builder to step forward as chairman, initially I doubt it will be all the shortcomings during this time. If I could run this mandate? That's the question that always comes up in fikiranku, I finally got the motivation from my father to tetep carry out this mandate. And without deny I dared to go forward and for becoming chairman Praise be facilitated by God for all our work program could be run smoothly, despite the problems always exist but can be solved together with all your friends - my friends. Chairman of the Youth Masjid Al-Kafrawi Mandirejo (2014-2016) Alhamdulillah with God's grace is always guided me and gives confidence of people - people around me to become chairman in carrying out the work program Squeeze Al-Kafrawi during the two periods. In this case, the activities - activities concerning PHBI (Day of the Islam) can be executed according to the existing schedule, but during the night warning activities Revelation of the Quran the speaker can not attend, eventually filled by local speakers. Secretary IPNU Commissariat MA MA'ARIF 7 SUNAN DRAJAT (2014-2015) During her time as secretary of the student council at the school during the MA in Sunan Drajat boarding school, almost every day I am faced with the computer for taking care of all permits both intra and extra activities at school. Karang Taruna members Kusuma Village Mandirejo Dawn (2016 - 2021) Resuffle management Karang Taruna members had just done in July 2016, which asked me to join the youth. With a work program has been carried out is the Day of the National (PHBN), the 71 Year Anniversary of RI. In this event filled with a variety of races ranging from children - children to senior citizens. ISLAMIC ECONOMIC Anniversary Committee 2016 This is my current mandate, namely as the Anniversary Committee HIMAPRODI ISLAMIC ECONOMIC 2016. Here I entered as a secretariat with a desk job seeking international seminar participants, ambassadors and participants ES bazaar. Decoration as well as a designer and maker of all certificates for participants, judges and organizers.

Tragedi Pagi


Hujan di pagi hari, duduk di depan TV sambil minum kopi. Nikmat sekali.. Tiba-tiba admin teringat sesuatu yang mengganjal dalam hati. Sesuatu yang sangat sering bahkan lumrah terjadi. Peristiwa itu sangat tersohor di kalangan mahasiswa maupun mahasiswi. Tentunya mahasiswa/mahasiswi UINSA sendiri yang sering mengalami.

Peristiwa itu bisa di temui pada hari senin sampai kamis pagi. Kira-kira waktunya pukul setengah delapan lebih. Disana ada terowongan kecil, jalan masuk antara kampus dan kampung pribumi. Bahkan ada yang menamakannya lorong hidup dan mati. Mungkin itu terlihat aneh bagi yang tak mengerti, tapi tawa kecil terdengar dari mereka yang tahu bahwa itu memang terjadi.

Hihihi.. Admin tak mampu menahan tawa lagi. Langsung saja masuk ke inti dari cerita ini. Mahasiswa baru (MaBa) masuk kuliah jam 6 pagi. Mereka mendapat materi 2 bahasa yang silih berganti. Bahasa Arab dan Inggris yang dipelajari. Mereka wajib mengikuti, karena sertifikat keduanya adalah syarat mengajukan skripsi nanti. Materi tersebut biasanya selesai pukul setengah 8 pagi, bisa kurang bisa lebih.

Disisi lain ada mahasiswa lama yang juga di sebut maba, Mahasiswa Basi. Mereka masuk kuliah pukul 7.45 lebih sedikit. Mereka yang kost di kampung pribumi akan melewati lorong yang admin sebut tadi. Disinilah muncul sebuah tragedi. Mahasiswa basi yang masuk pagi akan melawan mahasiswa baru yang perutnya belum terisi. Mereka saling berebut melewati lorong hidup dan mati. Dan apa yang terjadi? Berdesak-desakan dan kadang mulut mencaci maki. Siapa dulu siapa menang tak ada yang perduli. "Yang penting bisa melewati lorong ini" benak dalam hati. Antrian panjang di kedua sisi seperti rentetan bis yang baris di terminal bungurasih. Hihihi. Panjaaaang sekali. Belum lagi hujan dan genangan air mengelilingi. Hihihi. Apa yang terjadi? Pikir saja sendiri. Admin mau meneruskan minum kopi hangat yang tersaji sejak tadi. :D

By:Admin.

Sunday, 9 October 2016

PERPUSTAKAAN


"PERPUSTAKAAN"

Hidup adalah sebuh pilihan
Susah-senang merupakan jaminan
Bisa seperti anies baswedan
Ataupun gayus tambunan
Menteri pendidikan-buronan itulah ganjaran
Pensiun dini-bali ialah tujuan
Yang terpenting, sebuah jalan
Yakni jalan kebenaran
Karena zaman kita, bukan zaman edan
Toyota-sedan
Sudah banyak berkeliaran
Di kehidupan penuh chatt-an
Sumber bacaan telah berserakan
Sudikah gerangan singgah dikerajaan???!!
Apakah itu pertanyaan?
Ajakan?
Atau bahkan masukan?
Entahlahh....
karena kerajaan itu telah ditelan zaman.


Penulis: MUHAMAD JAMALUDDIN (EKONOMI SYARIAH 2016)

Sunday, 2 October 2016

Rintih Perih Pejuang Skripsi


Malam hening selepas hujan memanggil simpanan memori
Berjalan melewati lorong sempit di pagi hari
Lorong yang tak asing lagi
Mereka menyebutnya pintu hidup dan mati

Hari demi hari mulai berganti
Tak terasa semua telah ku lalui
Melewati materi pagi hingga pagi
Pikiran kosong kembali terisi

Masa yang kiranya pasti terjadi
Pejuang yang tertidur menikmati hari kini terbangun lagi
Keadaan memang seperti ini
Semua yang datang ada saatnya untuk pergi

Buku yang terbuka kini akan tertutup rapi
Bukan maksud mengakhiri
Bukan pula bosan, jenuh, dan melarikan diri
Tapi inilah misi demi kedamaian hati

Rintih Perih Pejuang Skripsi.

Es Teh Susu Jahe


"ES TEH SUSU JAHE"


Coklat kelabu
Warnamu
Berderam di bawah langit biru
Kuangkat secawan untuk dikau
Dengan mengharap inspirasi darimu
Ohh Tehku
Ohh Jaheku
Ohhhhhhh Susuku....
Upppsss, entah apa maksudkuu??
Aq linglung tertelan waktu
Tak sadar waktu setengah satu
Aku tak tahu arti semua itu
Sejenak ku berseruu....
Heyy..... Engkau...
Iyaaa... Dikau...
Sudikah kita tuk metuu...
Dari angkringan 57 maju....


Penulis: Muhamad Jamaluddin (Ekonomi Syariah 2016)