Tragedi Pagi

Monday, 10 October 2016

Tragedi Pagi


Hujan di pagi hari, duduk di depan TV sambil minum kopi. Nikmat sekali.. Tiba-tiba admin teringat sesuatu yang mengganjal dalam hati. Sesuatu yang sangat sering bahkan lumrah terjadi. Peristiwa itu sangat tersohor di kalangan mahasiswa maupun mahasiswi. Tentunya mahasiswa/mahasiswi UINSA sendiri yang sering mengalami.

Peristiwa itu bisa di temui pada hari senin sampai kamis pagi. Kira-kira waktunya pukul setengah delapan lebih. Disana ada terowongan kecil, jalan masuk antara kampus dan kampung pribumi. Bahkan ada yang menamakannya lorong hidup dan mati. Mungkin itu terlihat aneh bagi yang tak mengerti, tapi tawa kecil terdengar dari mereka yang tahu bahwa itu memang terjadi.

Hihihi.. Admin tak mampu menahan tawa lagi. Langsung saja masuk ke inti dari cerita ini. Mahasiswa baru (MaBa) masuk kuliah jam 6 pagi. Mereka mendapat materi 2 bahasa yang silih berganti. Bahasa Arab dan Inggris yang dipelajari. Mereka wajib mengikuti, karena sertifikat keduanya adalah syarat mengajukan skripsi nanti. Materi tersebut biasanya selesai pukul setengah 8 pagi, bisa kurang bisa lebih.

Disisi lain ada mahasiswa lama yang juga di sebut maba, Mahasiswa Basi. Mereka masuk kuliah pukul 7.45 lebih sedikit. Mereka yang kost di kampung pribumi akan melewati lorong yang admin sebut tadi. Disinilah muncul sebuah tragedi. Mahasiswa basi yang masuk pagi akan melawan mahasiswa baru yang perutnya belum terisi. Mereka saling berebut melewati lorong hidup dan mati. Dan apa yang terjadi? Berdesak-desakan dan kadang mulut mencaci maki. Siapa dulu siapa menang tak ada yang perduli. "Yang penting bisa melewati lorong ini" benak dalam hati. Antrian panjang di kedua sisi seperti rentetan bis yang baris di terminal bungurasih. Hihihi. Panjaaaang sekali. Belum lagi hujan dan genangan air mengelilingi. Hihihi. Apa yang terjadi? Pikir saja sendiri. Admin mau meneruskan minum kopi hangat yang tersaji sejak tadi. :D

By:Admin.

2 comments :