Rintih Perih Pejuang Skripsi
Malam hening selepas hujan memanggil simpanan memori
Berjalan melewati lorong sempit di pagi hari
Lorong yang tak asing lagi
Mereka menyebutnya pintu hidup dan mati
Hari demi hari mulai berganti
Tak terasa semua telah ku lalui
Melewati materi pagi hingga pagi
Pikiran kosong kembali terisi
Masa yang kiranya pasti terjadi
Pejuang yang tertidur menikmati hari kini terbangun lagi
Keadaan memang seperti ini
Semua yang datang ada saatnya untuk pergi
Buku yang terbuka kini akan tertutup rapi
Bukan maksud mengakhiri
Bukan pula bosan, jenuh, dan melarikan diri
Tapi inilah misi demi kedamaian hati
Rintih Perih Pejuang Skripsi.
0 comments :
Post a Comment